Silaturahim Pengurus NU dan LDII di Masjid LDII Air Sugihan: Tekankan Ukhuwah Islamiyyah dan Penguatan Karakter Bangsa

Air Sugihan, 08 Agustus 2025 — Dalam semangat mempererat *ukhuwah islamiyyah* dan membangun sinergi antar organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar kegiatan silaturahim di Masjid Al Hidayah LDII, Desa Srijaya Baru RT 03 RW 02 No. 21 D2, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Acara yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan ini menjadi wadah strategis untuk mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam, serta memperkuat kolaborasi dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Hadir dalam pertemuan tersebut Dr. Ahmad Ali, M.D., M.A., seorang cendekiawan muda NU dan Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta. Dr. Ali didampingi oleh Ustadz Dwi Pramono, Lc., M.S.I., anggota Departemen Pendidikan dan Keagamaan DPP LDII, serta Ustadz Aziz Nursalam, guru di Pesantren LDII Al Fatah Palembang. Kunjungan ini juga dimanfaatkan oleh Dr. Ali untuk bersilaturahim dengan salah satu pengurus NU setempat yang juga merupakan kerabat beliau, yakni Kyai Muflih.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Ali menyampaikan apresiasi atas kontribusi LDII dalam pembinaan umat. Ia menegaskan bahwa keberadaan LDII bersifat nyata dan merata di seluruh penjuru Indonesia.

> *“LDII benar-benar hadir dari Sabang sampai Merauke. Ini bukan hoaks, tetapi fakta. LDII berkontribusi nyata dalam pembinaan umat di berbagai wilayah,”* ujar Dr. Ali.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat *ukhuwah islamiyyah* sebagai fondasi dalam menjawab berbagai tantangan keumatan dan kebangsaan di masa depan.
Lebih lanjut, Dr. Ali menyoroti pentingnya pendidikan karakter sebagai kunci dalam membentuk generasi yang unggul. Ia menyebut bahwa LDII memiliki konsep 29 Karakter Luhur, yang telah menjadi fondasi pembinaan internal warganya.

Secara khusus, Dr. Ali menggarisbawahi Tri Sukses Generus, yang menjadi fokus pembinaan generasi muda LDII:

1. Akhlakul karimah (berakhlak mulia)
2. Alim faqih (berilmu dan memahami agama)
3. Mandiri (mampu berdiri sendiri secara ekonomi dan sosial)

Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya pengamalan 6 Tabiat Luhur sebagai sikap dasar yang harus ditanamkan secara konsisten:

1. Rukun
2. Kompak
3. Kerja sama yang baik
4. Jujur
5. Amanah
6. Mujhid muzhid *(bekerja keras dan hidup hemat)*

Menurutnya, nilai-nilai ini sangat relevan sebagai bekal untuk menyongsong **Indonesia Emas 2045** — visi besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju, bermoral, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Silaturahim ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antar ormas Islam, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam membangun umat yang moderat, produktif, dan inklusif.

Baik NU maupun LDII menegaskan komitmen untuk terus menjaga persatuan serta meningkatkan kolaborasi dalam berbagai program keumatan, sosial, dan pendidikan. Komunikasi terbuka, saling menghargai, dan semangat kolaboratif diyakini menjadi kunci untuk membangun peradaban Islam yang damai dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.

Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar silaturahim seperti ini terus dijaga dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya bersama membangun bangsa yang kuat secara spiritual, intelektual, dan sosial.

admin_taufik

Learn More →
Telegram
WhatsApp